KERIBUTAN ALA PELAJAR GILA
Halo, selamat siang manusia yang kini sedang gabut:)
Pertama-tama, apa alasan kalian baca ini?
Lupakan, deh, ga penting juga.
*******
Ya, dari beberapa hari yang lalu, saya dibuat kebingungan sendiri dan hampir menangis. Kenapa? Karena ini, nih...
Nah, semua itu karena PPDB. Apa sih itu PPDB? PPDB adalah penerimaan peserta didik baru. Iya, buat kalian para pelajar yang udah lulus sekolah dan mau lanjutin ke jenjang yang lebih tinggi pasti udah ga asing sama istilah ini. PPDB sekarang bisa ditempuh dengan online, bisa lewat website. Sebenernya ini memudahkan, sih. Tapi.... ada aja kendala yang menghampiri diriku. Huhuhuhu...
Pertama, karena sistem zonasi. Peraturan ini diberlakukan dari tahun 2017 (kalau ga salah). Intinya, sistem zonasi adalah sistem di mana jarak antar sekolah dengan rumah dijadikan titik acuan. Saat itu pas denger sistem ini diberlakukan, saya udah ga semangat lagi buat belajar, asli, pokoknya udah menyepelekan penjelasan dari guru, deh. Tapi setelah dipikir-pikir, buang waktu sekali dengan kondisi saya yang seperti itu. Dan akhirnya saya dengan semangat yang diberikan oleh diri sendiri serta keluarga, semangat saya kembali lagi. Uhuy...
Tahun kemarin jarak zonasi sekitar 5 km dari rumah, padahal ga ada SMAN yang terbilang bagus di daerah rumah saya. Iya, rumah saya di kampung. Untung saja tahun ini ada perubahan, sehingga jaraknya menjadi 10 km (kurang lebih). Alhamdulillah banget, deh.
Kedua, nilai UN saya yang meleset dari perkiraan dan target. Bayangin aja, cuma dapet rerata 8 lebih. Iya, saya tahu harus bersyukur. Tapi tetep aja rasa kecewanya lebih besar.
Ketiga, kartu keluarga yang asli HILANG! Demi apapun ini nyarinya mepet banget. Sekeluarga mengobrak-abrik rumah demi menemukan selembar kertas berselimut plastik itu. Dan sehari sebelum pengambilan token, saya dan ibu pergi ke kelurahan untuk membuat kk yang asli, dengan harapan bisa jadi hari itu juga. Tapi tidak segampang itu, teman. Kami harus membuat surat kehilangan di polsek, harus fotokopi kartu nikah orang tua, akta saudara, dan akhirnya diserahkan ke kecamatan. Dan yang paling mengecewakan adalah pihak kecamatan tidak bisa membuatkan barang surat keterangan kehilangan. Huhuhuhu....
Sampai tengah malam saya tidak tidur sama sekali. Jangan dikira saya tengah bergalau. Iya sih, tapi saya lebih memilih untuk bermain HP saja. Hehehe... plak!
Keempat, pada hari di mana pengambilan token, saat itu jam empat pagi, saya baru saja mau sahur. Dan kalian tahu apa yang terjadi? Mati listrik. Yash! Kebetulan saat itu, kakak saya yang akan mengantar ke sekolah, sekalian dia ada acara. Jadi inilah keribetan dia: bajunya belum disetrika dan akhirnya disetrika menggunakan energi panas dari kompor, totebagnya hilang!
Belum lagi udara dingin pagi itu. Lengkap sudah hiasan yang melengkapi hari saya. Dan kini, saya sedang menunggu pendaftaran ppdb dibuka. Doakan saya agar bisa masuk di SMA yang saya harapkan, ya.
Terakhir, terimakasih bagi pihak-pihak yang membantu saya dari awal hingga akhir, juga kepada yang telah mendoakan saya. Semoga kita diberikan berkah oleh-Nya.
********
Nantikan post terbaru saya:)
Komentar